Bagaimana Penderita Buta Warna Melihat Bendera-Bendera Dalam Balapan

359

OtomotifZone.com – Bandung. Mumpung lagi libur event otomotif nih sob, kenali yuk macam-macam warna bendera di gelaran balap motor biar gak dikira buta warna. Dan kali ini OtomotifZone bersama dengan tim Aceh Timming System akan berbagi informasi mengenai bendera-bendera yang digunakan dalam ajang otomotif.

Tentunya setiap bendera ini punya arti sesuai dengan peruntukkannya, karena bendera tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan/atau pula instruksi ke pada para pembalap. Maksudnya untuk bendera yang digunakan ini hanya untuk memberikan informasi atau instruksi saja, bisa pula memberikan informasi sekaligus instruksi.

Bedanya di mana? Kalau yang namanya informasi itu tujuannya adalah untuk diketahui, sedangkan instruksi tujuannya untuk bisa dipatuhi. Jadi kalau instruksi sudah diberikan tapi tidak dipatuhi siap-siap deh kena sanksi. Untuk lebih lengkapnya pelajari buku aturan kejuaraan sesuai dengan cabang yang diikuti ya, sob.

Adapun buku Peraturan Kejuaraan Nasional yang dikeluarkan oleh PP IMI, secara detail merincikan setiap bendera-bendera yang digunakan dalam latihan dan perlombaan. Pertama, ukuran bendera harus 100cm x 80cm. Kedua, warna dan juga coraknya. Untuk warna, standar yang digunakan adalah warna PANTONE. Kenapa harus warna PANTONE? Karena sistem warna ini memberikan konsistensi antara desain dengan hasil cetak apapun dari mesin cetak yang digunakan. Warna-warna dasar bendera adalah :

Nah sob, bagi yang matanya normal alias tidak buta warna tentu tidak ada perbedaan warna antara bendera dengan informasi warna yang diteruskan langsung ke otak. Lalu bagaimana dengan penderita buta warna? Pastinya bakal mengalami kesulitan karena akan ada perbedaan. Hal ini yang jadi materi penting untuk kita ulas lebih detail.

Buta warna merupakan keadaan berkurangnya kemampuan pada mata dalam membedakan warna. Keadaan ini dapat disebabkan karena banyak hal, bisa faktor keturunan, usia, cedera pada mata, juga akibat penggunaan obat-obatan tertentu. Intinya buta warna bisa diakibatkan adanya gangguan pada sel kerucut di bagian retina mata. Karena di mata kita terdapat tiga jenis sel kerucut yang bertugas menerima warna hijau, merah dan biru.

Berdasarkan tingkat gangguan mata pada sel kerucut ini dikenal dengan macam-macam istilah. Diantaranya ada Trikromasi, Dikromasi, Monokromasi dan juga Akromasi. Pada kondisi Trikromasi sel-sel kerucut bisa menerima informasi warna hijau, merah dan biru dengan normal. Bisa diartikan juga mata normal (tidak buta warna).

Pada kondisi sel kerucut masih mampu menerima warna tapi mengalami pelemahan, dalam dunia permataan hal itu dikenal dengan nama Trikromasi Anomali. Kemudian jika mengalami kelemahan pada warna merah, disebut Protanomali. Dan apabila mengalami kelemahan pada warna hijau disebut dengan Deuteranomali.

Tritanomali diartikan jika terjadi kelemahan pada warna biru. Pada kondisi salah satu sel kerucut tidak berfungsi di sebut Dikromasi. Kemudian jika tidak adanya sel kerucut untuk warna merah di sebut Protanopia.
Lalu jika mata tidak dapat membedakan warna hijau di sebut Deuteranopia.

Untuk mata yang tidak dapat membedakan warna biru di sebut Tritanopia. Penderita yang hanya memiliki satu jenis sel kerucut saja di sebut Monokromasi. Kalau semua sel kerucutnya tidak berfungsi di sebut Akromasi, yang mana semua penglihatan dunia jadi hitam putih dan abu-abu aja.

Dan biasanya penderita Monokromasi ini langsung dianggap mengidap Akromasi. Dengan adanya bantuan aplikasi Coblis atau Color Blindness Simulator , kami juga mencoba simulasikan bagaimana seorang penderita buta warna ketika melihat bendera-bendera yang ada di dunia otomotif. Simak ulasan berikut ini yah, sob!

Trikromasi (Mata Normal)

Protanomali (Kelemahan Warna Merah)

Deuteranomali (Kelemahan Warna Hijau)

Tritanomali (Kelemahan Warna Biru)

Protanopia (Buta Warna Merah)

Deuteranopia (Buta Warna Hijau)

Tritanopia (Buta Warna Biru)

Monokromasi – Akromasi (Buta Warna Total)