Kejurda Drag Bike IMI Jatim seri 1 Trenggalek : Peraturan semakin diperketat

17718
Kejuaraan Daerah Drag Bike IMI Jatim
Bracket 9 detik

OtomotifZone.com – Trenggalek, Seri Kejuaraan Daerah Drag Bike IMI Jatim diawali di kota Trenggalek Minggu kemarin (29/1). Sama seperti beberapa seri kejuaraan dragbike di Jatim lainnya tahun lalu , dimana drag bike masih menjadi maskot kegiatan olahraga balap di Jatim. Dan meski bersamaan dengan dragbike di beberapa daerah di Jawa, namun masih menjadi magnet 372 starter di 22 kelas yang dilombakan. Dari beberapa kelas tadi, masih juga kelas bracket 9 detik masih menjadi pilihan terbanyak terutama di Trenggalek. Jika beberapa tahun lalu kelas DB3 ( sport 2 tak tune up 155 cc rangka standart menempati urutan teratas di Trenggalek, seiring berjalannya waktu kelas tersebut sudah lambat laun tidak lagi menjadi kelas favorit. Terlebih kini di tahun 2017 ini kelas DB3 terjadi perubahan regulasi yakni berat motor beserta rider dari berat total 120 kg menjadi 125 kg. Dibarengi kelas supporting bebek 4 tak 155 cc (Satria FU) rangka standart berat total dari 105 kg menjadi 120 kg. Apa penyebab ini semua . “ Perubahan ini sebenarnya sudah diterapkan di awal kegiatan dragbike kemarin di Simpang Gumul Kediri, dan ini menjadi perubahan total secara nasional dari peraturan dragbike PP IMI “ bilang Heru Subagyo selaku COC.

Kelas sport 2 tak rangka standart 155 cc berat total harus 125 kg
Kelas sport 2 tak rangka standart 155 cc berat total harus 125 kg

Lantas apa sebenarnya yang menjadi topik permasalahannya, terutama di kelas DB3 yang menjadi kelas wajib Kejurda dan Kejurnas Dragbike. “ Perubahan ini sebenarnya dari berat motor itu sendiri jika pakai rangka standart kisaran berat motor ditambah berat rider sudah plus diatas 120 kg an. Dan ini akan menjadi berat ideal keseluruhan jika rider memakai warepack. Jadi jika rider beratnya kurang dan berat keseluruhan kurang dari batasan regulasi tadi motor harus ditambah pemberat dan terikat secara aman di rangka motor atau bisa juga melengkapi bentuk motor itu sendiri misanya memasang kembali tangki standart pabrik atau bisa juga memasang jok sadel standartnya “ jelas Donny Maharjono juri Lomba.
Kelas sport 2 tak rangka standart 155 cc
Tak hanya itu saja perubahan peraturan balap trek lurus ini, karena tatatertib lombapun kini semakin digalakkan, termasuk dilarangnya rider melakukan Burn Out di garis start, melakukan perbaikan-perbaikan sebelum start di garis start dan melakukan pengisian bahan bakar di garis start. “ Kita sudah laksanakan di awal kegiatan dragbike kemarin di Kediri, bagi pelanggaran di Burn Out, dan perbaikan di garis start akan kita kenakan denda Rp.500.000,- atau diskualifikasi. Dan ini tadi juga sudah sudah ada rider yang lupa melakukan itu kita kenakan denda tersebut “ lanjut Donny M.
Semain ketanya peraturan tersebut terutama di kelas wajib kejurda, menjadikan para rider dragbike berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan yang berakibat fatal.
Menyikapi tentang perubahan Rider dragbike status Seeded dan pemula, para rider terutama lokal hero Jatim sudah memahaminya. Dan ini sudah diberi aba-aba ditahun 2016 kemarin. Jelas para rider tersebut meski masih pemula di tahun 2016 namun sudah berprestasi hingga tahun 2017 ini mereka bakal naik jenjang seeded. Bagaimana para rider tamu yang berasal dari pemprov luar Jatim yang tidak diketahui katagorinya. “ terutama di kelas wajib tadi, rider yang tidak jelas jenjangnya, kita beri masukan agar tidak mengikuti kelas yang dilombakan untuk pemula dan lokal di klas supporting. Dan ini sudah menjadi peraturan IMI Jatim jika ada kasus seperti itu kita himbau agar masuk dikelas open (terbuka) dan tidak di kelas lokal,kabupaten maupun karesidenan “ kata Donny yang juga Direktur BALAP MOTOR/DRAG BIKE PP IMI.

Donny Maharjono
Donny Maharjono

Penulis dan Foto : DIKi