Kejurnas Eshark 2019 : ROK Atau X30, Komunitas Yang Punya Selera

444
X30 dan ROK dalam satu event
X30 dan ROK dalam satu event

OtomotifZone.com-Bogor. Perhelatan event karting dipenghujung 2018 Sabtu kemaren (1/12) adalah event yang digagas Promotor Kejurnas Eshark dan Komunitas Karting Indonesia songsong gelaran event kejurnas tahun 2019 mendatang, tentunya hasil event Eshark Year End Race 2018 adalah acuan tahun depan kemasan kejurnas akan seperti apa, Koki sudah mempersiapkan resep menu sesuai selera konsumen.

Event yang digelar di Sentul International Karting Circuit kemaren sebetulnya menurut bahasa OZ adalah bukan event akhir tahun, tetapi semacam ajang invitation untuk karting Indonesia, membewara bagaimana format kejurnas tahun depan, Promotor gelaran sangat jeli dan peka terhadap perkembangan karting Asia dan Dunia, maraknya gelaran X30 di Asia menjadi salah satu alasan dari beberapa alasan lainnya, namun dengan adanya Eshark menyediakan 2 mesin untuk kejurnas, bisa ROK ataupun X30, maka pembalap dapat memilih di antara 2 mesin tersebut.

OZ sendiri melihat meski tidak secara utuh, tolok ukur gelaran Sabtu kemaren saat gelaran dikelas Senior, kualitas Prassetyo Hardja, Silvano Christian, Akheela Chandar dan Muhammad Harits dianggap mempunyai kesetaraan, dimana ke-3 pegokart yang saya sebutkan diatas menggunakan mesin IAME (X30) sementara Muhammad Harits menggunakan engine ROK.

Ade Satya, paling cantik sendiri
Ade Satya, paling cantik sendiri

Melihat catatan waktu baik saat QTT hingga final dikelas senior, masing-masing mempunyai keunggulan, ROK dengan mempunyai keunggulan dibeberapa bagian Sentul, sementara X30 juga mempunyai keunggulan beberapa corner, kedua mesin mempunyai karakter yang berbeda, ada yang kuat di top ada yang yahud di putaran bawah, jika kita melihat siapa yang terkencang, kembali lagi kepada kapasitas pembalap itu sendiri, disamping memberi input maksimal kepada mekanik, apalagi karakter sirkuit Sentul kecil sangat sohor dengan tingkat kesulitan tinggi, faktor driver lebih menonjol dibanding kemampuan mesin jika mendapat set up yang sama, speed maksimal masih berkisar diangka 52 detik buntul kecil hingga tengah.

Jika tahun depan komunitas atau team ada yang memilih menggunakan mesin IAME (X30), promotor tentunya sudah menyediakannya termasuk part-partnya.

“Kami menyediakan semua kebutuhan untuk team/komunitas, baik engine dan partnya, secara khusus kami sudah memberi tanda khusus pada silinder, silinder head, karburator, dll-nya, jadi kami ingin menyuguhkan sebuah kompetisi yang sangat fair, dengan adanya 2 merk mesin, komunitas bisa memilih mana yang dianggap paling kompetitif”, papar Ade Satya.

Restoran sudah menyediakan menu sesuai lidah pelanggan, silahkan pilih menu yang dianggap bisa memenuhi selera….

Maju terus Karting Indonesia.