Raka Mulya, Penyapu Ranjau Senior X30 Asia 2019 Seri 4 Sepang, Sempurnakan Dominasi Podium Indonesia

210
Raka Mulya dengan kaca mata hitam khasnya

OtomotifZone.com-Sepang. Setelah tepat satu tahun meninggalkan Indonesia dan meninggalkan dunia karting nasional dan internasional paska meraih titel juara Senior AMC 2018 Silam, kehadirannya diajang X30 Asia seri 4 2019 Minggu kemaren menjadi buah bibir Sepang International Karting Circuit, Malaysia.

Datang sebagai underdog dan tidak diperhitungkan lawan langganan X30 SEA dan X30 Asia, Raka Mulya tampil tanpa beban, mahasiswa Erasmus Universiteit Rotterdam, Belanda ini selama mengenyam pendidikannya, rupanya tetap menyelam dalam kancah karting Eropa, dimana Strawberry Racing tempat bernaungnya, Raka terlihat begitu agresif dengan ciri khas balap Eropa.

Raka “sweeper” Mulya

Tampil dengan tanpa target, pembalap dengan kacamata hitam khasnya ini terakhir meninggalkan kompetisi Rotax Asia putaran 3 Juli 2018 silam ini memang benar-benar relax, terlihat dari hasil qualifying yang hanya menempati posisi 5 tercepat, hasil buruk pun diraihnya saat laga heat 1 dan 2, dengan hanya menempati posisi 14 dan posisi 13 di dua heat tersebut, tidak membuat patah semangat.

Hasil kurang maksimal dari penggabungan 2 heat tersebut, dilaga Prefinal, Raka menempati grid 11, bukan posisi ideal bagi juara AMC 2017, namun publik karting Asia terbelalak dengan hasil mengesankan saat prefinal, sesuai dengan official result, Raka mampu bertengger diposisi 4 dibawah Prassetyo Hardja diposisi 1, disusul Takeharu dan Akheela Chandra diposisi 2 dan 3.

3 pegokart Indonesia kompak

Penampilan agresif dengan gaya balap Eropa membuat para pembalap Asia dikelas senior kalang kabut tidak bisa meladeni menuver-manuvernya karena terbiasa dengan balap smooth Asia yang berbanding terbalik dengan gaya balap Eropa, disitulah Raka diuntungkan, dan saat laga final, akhirnya Raka mampu bertengger finish diposisi 3 membuntuti 2 pegokart Indonesia lainnya diposisi 1 dan 2, dimana Prassetyo Hardja sebagai juara, sementara Akheela Chandra berada diposisi 2.

Raka Mulya

Ada hal menarik beberapa menit sebelum laga final digelar, ke-3 pegokart Indonesia saling berpelukan, entah strategi apa yang mereka bicarakan, atau hanya psy war belaka, namun terbukti, movement mereka digaris start berbuah dikuasainya podium teratas oleh pegokart-pegokart Indonesia. Penulis menjuluki sii “penyapu ranjau” karena dengan semangat tingginya, meski start dibarisan belakang, namun mampu memberikan perlawanan dengan hasil memuaskan, dan kemenangan ke-3 pembalap Indonesia ini seperti jargon Indonesia Bhineka Tunggal Ika, meski berbeda chassis, mereka menjadi juara.

Betul, ketiga pembalap yang bernaung dibawah team Strators Motorsports Malaysia ini menggunakan merk chassis berbeda, Prassetyo Hardja mampu membuktikan CRG menjadi juara, Akheel Chandra menggunakan Kart Republik dan Raka Mulya menggunakan Chassis Tony Kart, kombinasi unik yang dimiliki team yang kebanyakan fanatik dengan satu merk. keren kan.

Menghilang untuk menang kayaknya. Mantap Rakz.

Penulis dan Photo : Edi Batrawan